CERITA SEX - MAJIKANKU YANG NAFSU
Cerita Dewasa - Crita
ini diilhami oleh sinetron yang diputer di salah satu tv swasta yang berlokasi
di Bali.
Aku Dina, saat itu aku sedang berkelana di Bali, sebabnya adalah karena aku
bertengkar dengan ayahku (ibuku sudah meninggal). Ayahku mengatakan bahwa aku
tidak produktif, karena tiap ari kerjaku hanya menghambur2kan uangnya saja
dengan belanja sana sini. Memang aku ini maniak blanja, laper mata sehingga
melihat apa saja yang bagus kubeli, padahal aku gak butuh2 amat. Kebetulan
kondisi keuangan ayahku mendukung kebiasaan maniakku itu. Aya sering menegurku
karena
kebiasaanku yang tidak produktif itu. Aku tersinggung, sehingga timbul
keinginanku untuk hidup mandiri, dan lokasi yang kupilih adalah Bali, kata
temenku disana banyaklah kerjaan kalo mau kerja apa saja. Begitulah, akhirnya
aku terdampar di Bali, seorang diri, tanpa sodara dan teman. Mula2 bingung juga
aku mo ngapain. aku settle di satu losmen yang mur mer, untuk menghemat
pengeluaranku. Mencari makan juga di warung2 sederhana yang mur mer juga. Cukup
sengsara hidupku diawal2nya karena aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang
serba kecukupan di rumah ayahku. Tetapi tekadku untuk mandiri, lepas dari
ayahku kupelihara teguh,
rasa sengsara, perlahan2 menjadi biasa karena aku berusaha keras untuk
menikmatinya. Segala macam usaha untuk mendapatkan uang walaupun sedikti aku
lakukan, demikianlah aku kerja serabutan, apa saja kulakoni, kecuali yang satu
itu, jual diri. Terus terang saja, waktu tinggal dengan ayahku, aku mempunyai
banyak pacar, dan dengan pacar2ku itu aku sering sekali mereguk kenikmatan sex.
Ini yang kadang menyiksaku, ampir gak tahan aku menahan diri untuk tidak ngesex
dengan lelaki yang banyak seliweran disekitarku. Mereka suka dengan
kecantikanku yang alami, warna kulitku yang **********, tubuhku proporsional,
toketku gak besar tapi
gak bisa dibilang tocil. Pinggulku agak besar, sehingga kalo lelaki melihat aku
memakai celana ketat baik panjang maupun pendek, dari belakang pasti napsu
melihat gerakan pinggulku yang seirama dengan langkahku. Pinggulku menggeyol
indah kekiri kekanan. Ada juga lelaki bule yang ngganteng banget, kaya aktor
hollywood,yang terang2an
ngajakin aq ngesex, malah dia menjanjikan segepok dolar amrik kalo aku bisa
meladenin napsunya, tapi aku masih coba bertahan untuk tidak menerima tawaran
yang sangat2 menggiurkan itu, dapet uang dan dapet kepuasan sex , palagi kan
katanya kon tol bule tu gede panjang. kon tol pacar2ku ya
standard ukuran orang kitalah, walaupun harus diakui aku mendapat kenikmatan
juga dari kon tol2 standard itu.
Sampe satu siang, ketika aku berjalan didepan sebuah rumah makan, tiba2 ada
sebuah sedan mewah yang memotong didepanku, sehingga aku terjatuh. Dari dalem
mobil mewah itu keluar lelaki. Melihat wajahnya, rasa marah yang meluap2 karena
aku diserempet sampe jatuh (kaya Cici Paramida aja ya) walaupun gak sampe
lecet2, sirna seketika. Lelaki itu sangat tampan, bodinya sangat atletis. Dia
segera menolongku bangkit sambil minta maaf dengan sangat. "Wah mbak, maaf
sekali ya, saya sedang terburu2, sehingga gak liat mbak lagi jalan. Ada yang
luka mbak, ay0 saya antar ke rumah sakit". "Gak kok mas, cuma kaget
saja". Dia mengeluarkan hp nya, dia berbicara dengan seseorang untuk
mengcancel pertemuannya siang ini. "Wah mbak, sebagai permintaan maaf dan
bersyukur karena mbak gak sampe luka, gimana kalo saya traktir makan siang di
resto ini". Aku melihat nama restonya, wah ini resto mewah yang makanannya
mahal2, di deket rumah ayahku juga ada resto ini. "Ya deh mas, atau saya
manggil apa enaknya". "Saya ... (dia menyebutkan
namanya), mo manggil mas bole, manggil nama juga bole kok. Kalo mbak?"
"Aku panggil mas aja deh ya, kayanya mas jauh lebi tua dari aku. Aku Dina,
mas". Aku digandengnya masuk restoran yang terletak dipinggir pantai.
Kelihatannya dia sudah menjadi pelanggan resto ini, kelihatan dari banyaknya
waiter yang eknal dia. Dia milih tempat menghadap kelaut. "MO makan apa
mbak?" "Jangan panggil mbak ah, Dina aja". "Ya deh, Dina mo
makan apa". "Aku ikutan mas aja deh, mas kan yang tau menu yang enak2
dari restoran ini". "Doyan seafood kan?" "Doyan mas, aku
apa juga aku makan, kecuali batu ma kayu ma beling". "Bisa aja kamu,
kok beling".
"Soalnya aku belon blajar ilmu kuda lumping". Tertawanya berderai
mendengar guyonanku. "Bener kan tadi gak apa2 kamu Din". "Gak
apa kok mas, aku cuma kaget". "Sekarang masih kaget?"
"Masih mas". "Lo kok masi kaget". "Ya mas, kaget, kok
ada ya lelaki didunia ini yang seganteng mas". "Bisa aja kamu".
Demikianlah selama makan, kami bercanda2. Setelah makan selesai, dia bertanya
lagi. "Kamu ke bali dalam rangka apa Din?". aku menceritakan
kondisiku dengan ringkas. "O, kamu lagi cari kerjaan toh, ditempatku aja,
mau?" "Jadi apa mas". Aku perlu asisten buat koordinir kerjaan
di rumahku, ya kerjaan rumah tangga lah". "Jadi pembantu gitu?"
"O enggaklah, masak prempuan secantik dan seseksi kamu dijadiin pembantu.
Kaya kepala house keeping gitu, mau gak, bole tinggal dirumahku kok, gratis,
makan minum juga gratis". "Tapi gak dapet gaji?" "Ya dapet
lah, mau ya. butuhnya urgetnt neh, kalo gak kasian asistenku yang sekarang ini,
dia dah bantu aku di pekerjaan, masih juga ketiban kerjaan ngurus
rumahku". "Iya deh, buat mas yang ganteng apa si yang enggak?"
"Oke kalo gitu mulai hari ini ya, abis makan kita ambil
barang2 kamu dari losmen, dan kerumahku. Aku akan kasi kamu .... sebulan (dia
menyebutkan satu angka yang besar). "Mau mas". Demikianlah aku pindah
dari losmen murahan kerumahnya yang lebih besar lagi dari rumah ayahku. Aku
diperkenalkan kepada sejumlah pembantu, ada yang urusan membersihkan rumah,
cuci mencuci, masak memasak dan membersihkan dan merawat kebunnya yang luas,
disamping ada seorang driver. Mereka semua hormat padaku, karen aku
diperkenalkan sebagai kepala house keeping. Aku diajak ke satu kamar, besarnya
seperti kamarku dirumah ayahku, ada soundsystem dan tv besar, pake ac pula
(dilosmen aku bermandi kringet tiap malem karena so pasti murah ya tanpa
fasilitas
apa2, termasuk ac). "Wah mas, enak banget ya kerja ma mas". "Ya
udah, kamu sosialisasi ma para pembantu, aku mesti pergi ke kantor ya".
Aku ditinggal bersama sejumlah pembantu, aku mencoba akrab dengan mereka semua
dengan bersikap merendah. "Ibu bapak, aku cuma kebetulan disuru jadi
kepala house keeping, tapi aku tu pasti kala pengalaman ma ibu bapak, jadi
kerjaan kita kroyok rame2 ya, aku bersedia kok melakukan kerjaan ibu bapak
juga". Mereka senang karena aku gak sok2an, mentang2 ditunjuk jadi kepala,
sebentar saja aku dah bisa berakrab2 dengan mereka semua, ngatur kerjaan dengan
mereka semua. Cuma mereka sungkan kalo aku mbantu melakukannya. Ya udah
akhirnya ya kalo mereka sibuk
banget aku bantu, kalo enggak ya aku santai saja. Di halaman belakang rumah ada
kolam renang yang lumayan luas, kerjaan pak bon yang membersihkan kolam yang
jarang sekali dipake seminggu sekali. Aku dengan segala senang hati mbantu pak
bon yang dah berumur itu membersihkan kotoran yang nempel didinding kolam.
Denag pak sopir, aku juga bisa berakrab2, palagi pak sopirlah yang mengantarkan
aku membeli semua keperluan rumah tangga, dan diriku sendiri, dengan catatan si
mas gak make mobilnya. Kadang karena tau aku perlu banget pergi, si mas rela
nyetir sendiri kekantornya supaya pak sopir bisa nganterian aku kesana kemari
dengan mobil satunya lagi, gak semewah mobil si mas yang pasti,
tapi cukuplah untuk beli2 ini itu. Maklumlah si mas itu pengusaha yang sukses
dalam bisnis mobil mewah import build up. Demikianlah aku menjalani hari2ku
dengan segala senang hati, kerjaan gak berat2 amat, uang berlimpah karena semua
kebutuhan hidupku dipenuhi si mas, malah kadang si mas membelikan aku pakaian
kalo aku harus ikut bantu di kantor. Kadang ada event besar dimana aku juga
harus turut bantu asisten yang satunya lagi. yaman sekali kan.
Sampe suatu malem, si mas ngetok kamarku. "Napa mas?" "Aku lagi
bete Din, temenin aku keluar yuk". Tumben dia ngajak aku keluar, biasanya
aku liat di kantor, banyak prempuan2 muda yang cantik2 yang seliweran
disekitarnya. "Lo, kan biasanya mas jalan ma mbak ajeng apa mbak
Lina". "Aku bosen ma mreka Din, mreka tu cuma ngincer uangku aja,
makanya penuh basabasi dan kaya pake topeng". "rus koq mas ngajak
aku". "sejak aku ketemu kamu, kamu kayanya memperlakukanku apa
adanya. Kamu kliatan sekali melakukan kerjaan kamu dengan senang ati".
"Laiyalah mas, mana ada kerjaan yang lebi asik dari mbantu mas ngurus
rumah besar ini, santai, trus mas ngasi duwitnya besar lagi, utuh lagi, karena
semua kebutuhanku mas penuhi. Makanya buru2 cari permaisuri dong mas,
jadi mas gak sepi dirumah besar ini". "ada kamu koq yang bisa bikin
aku tentram, ngobrol ma kamu kayanya ngobrol ma orang yang dah lama aku kenal,
padahal kamu baru 3 bulan ya dirumahku". Aku dibawanya ke dermaga
dipinggir laut, sambil berjalan2 menikmati angin laut yang cukup kencang, kami
ngobrol saja sambil berjalan menyusuri dermaga yang menjorok kelaut. Sampe
diujung, kamu duduk ditangga yang turun ke bebatuan ditengah laut, angin cukup
kencang menyapu ombak, sehingga ketika ombaknya memecah di bebatuan, airnya
memercik tinggi sekali, demek deh pakean kami. "Mas dingin ni lama2
disini, bisa basah semua
bajuku". Aku saat itu memakai jins ketat dan tanktop ketat sehingga lekakliku
bodiku keliahatn dengan jales. aku kadang melihat juga sebersit kesan napsu di
pandangan mata si mas. Biar aja, lelaki normal pasti juga gitu kalo ngeliat
aku. "Ya udah, balik yuk, kita cari miuman anget aja ya, dipntai kayanya
ada deh warung kopi atau semacam itu. Kembalinya dia menggandenga tanganku,
karena dia sering menggandeng tanganku kalo sedang berjalan berdua aku, aku
diem saja. Sesampai dipantai, kami mampir di warung kopi itu. Ramai juga
suasana. ada beberapa prempuan muda yang menyapa si mas, tapi begitu melihat
ada aku, mreka gak jadi
mendekat. "Mas, terkenal ya, banyak temennya". "Iya mreka kan
pake topeng, yang disapa itukan duitku".
Pulang kerumah, dia bilang, "Din aku mo brenang, mo ikutan gak?"
"Dah malem gini koq brenang si mas, kan dingin". "Justru kalo
malem gini brenang airnya anget, bisa bikin relax, jadi gampang tidurnya".
"aku gak punya
pakean renang, mas". "aku punya bikini, kamu mo pake?"
"Siapa punya mas, cewek2 mas ya". "Ah enggak, aku perna beli
buat ole2 tapi akhirnya gak jadi aku kasi, buat kamu ja ya". Dia masuk
kekamarnya dan keluar membawa bikini itu. 'Seksi amat mas bikininya",
kataku karena bikininya minim sekali. "Prempuan seksi kudu pake pakean
seksi dong". Karena saat itu dah malem, para pembantu dah istirahat.
"Tu ganti ja dikamar bilas", katanya menujuk ke satu bangunan
pondokan yang merupakan kamar bilas. Aku masuk kesana, membuka pakeanku dan
mengenakan bikini minim itu. Ketika aku keluar si mas dah nunggu aku didipan
memakai celana gombrong. "Wah seksi kamu Din". Karena minim makanya
sebagain besar bodiku terpampang dengan jelas. Toketku gak tertutup bra
semuanya sehingga belahannya kelihatan dengan jelas. Palagi jembutku yang
lebat,
ngintip dari belahan kaki cd nya. Kupikir ya biarlah dia menikmati tubuhku,
cuma ngeliat ja gak apa, pikirku. Kami berenang mondar mandir beberapa kali.
"Din, kamu napsuin deh", bisiknya ketika kami istirahat dipinggir
kolam. Wah signal2 gak beres neh, pikirku. tapi aku diem aja, "udahan yuk
mas, dingin lama2". "aku mau koq ngangetin kamu", katanya sambil
memelukku dan mencium bibirku. "Din, dah lama aku suka ma kamu, terangsang
ma bodi kamu. kamu ma ya Din ngeladenin aku malem ini". Ciumannya asik,
kumisnya menggesek bibirku, palagi selama dia mengulum bibirku, tangannya asik
memerah toketku dari luar braku. bendunganku bobol juga, sekian lama aku
menahan napsuku untuk gak mikirin sex akhirnya gak
ketahanan juga. aku diem saja ketika dia menggandengku masuk ke kamarnya.
Pakean luar ku dan dia punya cuma kutenteng masuk kekamarnya.
Dikamar, kembali dia memeluk aku dan mencium bibirku, lembut dan lama. Aku
agresif sekali menyambut ciumannya, maklum deh aku dah nahan napsuku lama
sekali, sekarang ada yang kasi kesempatan, aku gak bisa nahan diri lebih lama
lagi. Dia terus mencium bibirku dan mulai dilumatnya dengan penuh napsu. Aku
membalas lumatannya juga. "Din, aku suka sama badanmu yang montok",
katanya sambil menciumi leherku. Aku diam saja, cuma mengusap2 pinggungnya.
tangannya mulai meremas2 toketku. Gak lama kemudian dia melepaskan braku.
Ciumannya menjalar menyusuri leherku dan belakang kupingnya. Aku menggelinjang
kegelian, "Geli mas ". Aku makin menggeliat ketika lidahnya
menyelusuri toketku dan turun di belahannya. Dia terus memainkan lidahnya di
toketku tapi tidak sampai ke
pentilnya. "mas diisep pentilnya dong, nanti Dina isep kon tol mas
juga", aku mendesah2. Dia terus saja menjilati daerah sekitar pentilku,
tapi pentilnya tidak disentuh. Kemudian ciumannya turun ke arah perutku sambil
tangannya mengusap2 daerah me mekku. Aku gak tahan lagi, kepalanya kutarik dan
kudekatkan ke pentilku. "Diisep dong mas ", rengekku. Dia segera
mengisap pentilku dan tangannya meremas toketku. "Terus mas , diisep yang
keras mas , enak mas akh", erangku.
Dia mengemut pentilku bergantian, demikian pula toketku diremasnya bergantian.
Sesekali tangannya mengelus2 it ilku dari luar CDku. Aku bangkit, kulepas semua
yang menempel dibadannya. kon tolnya yang besar dan panjang sudah ngaceng
dengan kerasnya. "kon tol mas besar dan panjang ya mas , keras banget
lagi", kataku sambil menciumi kon tolnya dan kukenyot kepalanya. Kepalanya
kemudian kujilati dan jilatanku turun ke arah bijinya. Seluruh kon tolnya
kujilati. "Enak Din terusin dong emutannya", katanya. CDku langsung
dilepasnya, "Ni jembut lebat banget",
katanya sambil mengelus2 jembutku yang tambah basah karena lendir me mekku.
Aku dibaringkan diranjang dan kemudian dia memutar tubuhnya sehingga posisinya
menjadi 69. Dia mulai menjilati me mekku. "Enak mas , terus", erangku
keenakan. Aku makin menggelinjang ketika lidahnya menyentuh it ilku. kon tolnya
kuemut dengan keras, kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kon tolnya
dimulutku. Karena napsuku yang sudah berkobar, akhirnya aku gak bisa bertahan
lebih lama lagi, aku nyampe kerana it ilku dikenyot2nya, "mas , aku nyampe
mas , aakh". kon tolnya kukocok dengan cepat keras sambil menikmati
nyampeku. "Din, aku mau ngecret juga Din", katanya terengah. Segera
kepala kon tolnya kuemut lagi dan kukenyot
dengan keras, tanganku terus mengocok kon tolnya sampai akhirnya dia ngecret
dimulutku. Banyak banget pejunya nyembur sampe meleleh keluar dari bibirku. kon
tolnya terus kukenyot sampe denyutan ngecretnya hilang baru kulepas. Pejunya
kutelan tanpa rasa jijik, "Din nikmat banget ya emutanmu, pastinya emutan
me mekku lebih nikmat lagi ya", katanya terengah. Aku berbaring
disebelahnya, kupeluk badannya. Belum di entot saja dia sudah menggiring aku ke
kenikmatan.
Setelah itu kami membersihkan diri di kamar mandi. Didalam kamar mandi pun kami
saling membersihkan badan pasangan. kon tolnya mengeras lagi ketika kukocok2
pelan2, aku jongkok didepannya dan mengemut kon tolnya lagi, langsung saja kon
tolnya ngaceng dengan kerasnya. Kepalaku bergerak maju mundur memasuk keluarkan
kon tolnya dimulutku. DIa gak bisa menahan diri lagi, langsung dia duduk di
toilet, aku dipangkunya menghadap dirinya, sambil mengarahkan kon tolnya ke me
mekku. Segera kon tol besarnya nancep dime mekku, terasa sekali me mekku
melebar untuk menampung kon tolnya yang dienjotkan pelan2 sehingga makin nancep
di me mekku, "Enak mas , ssh". Aku mengenjotkan badanku maju
mundur supaya kon tolnya bisa nancep dalem di me mekku, diapun mengenjotkan kon
tolnya juga sehingga terasalah gesekan kon tolnya dime mekku. Nikmat banget
rasanya. Sedang nikmat2nya, tiba2 dia berhenti mengenjotkan kon tolnya. Dia
menyuruhku memutar badanku tanpa mencabut kon tolnya dari me mekku.
Aku disuruhnya nungging sambil berpegangan di wastafel. Mulailah dia
mengenjotkan kon tolnya dari belakang. Sambil mengenjot, toketku yang
mengayun2 seirama enjotannya diremas2nya. "Akh mas , nikmat banget mas .
kon tol mas nancepnya dalem banget mas. Sesek me mek aku rasanya, gesekan kon
tol mas kerasa banget, enjot terus yang cepet mas , aku udah mau nyampe
lagi", erangku. "Cepet banget Din", katanya. "Abis nikmat
banget sih mas kon tolnya, jadi aku gak bisa nahan lagi", erangku. Dia
makin cepat mengenjotkan kon tolnya keluar masuk sampe akhirnya aku
menggelinjang dengan hebat, "Akh mas , aku nyampe
lagi, aku lemes mas ", erangku terengah2. Karena aku mengeluh lemes, dia
mencabut kon tolnya yang masih perkasa dan minta diemut lagi. Dia kembali duduk
di toilet dan aku berlutut didepannya. Kembali kon tolnya kuemut2 sambil
kukocok2 dengan cepat dan keras, sampe akhirnya, "Din, aku ngecret lagi
Din". Dia mengecretkan pejunya lagi didalem mulutku. Walaupun ini yang
kedua, pejunya tetep saja banyak ngecretnya. Seperti tadi pejunya kutelen
sambil terus mengemut kon tolnya.
Kami balik keranjang dan berpelukan, gak lama kami tertidur, penuh rasa
kenikmatan terutama buat aku. Subuh aku terbangun, segera aku memakai
pakeanku dan kleuar kamarnya, kalo maen lagi bisa keterusan tidurnya, nanti
jadi bahan gosip orang serumah lagi. "Mas lanjutin nanti malem lagi ja ya,
biar gak ada yang tau", kataku sambil meninggalkan kamarnya. Belum ada
yang bangun sehingga aku mengendap2 menuju kamarku. Dikamarku, aku melepas
semua yang kukenakan, berbaring dan meraba2 seluruh badanku, masih terasa
bagimana besarnya kon tolnya menyesaki me mekku. Napsuku timbul lagi, aku
menahannya, nanti malem kan bakalan ada ronde berikutnya. Hari itu berlalu
dengan sangat lambat rasaku. Dia bilang, nanti malem kita create alesan miting
di hotel sore sampe malem, jadi gak pulang kerumah, biar bisa muas2in maen ampe
pagi. Aku mah hayu
ja. Menjelang sore, dia pulang kerumah, dia kasi instruksi ma para pembantu
bahwa dia akan miting sore sampe jauh malem, aku akan diajak supaya tau apa
yang harus dilakukan kalo aku bantu juga jadi asisten di pekerjaannya. Para
pembantu mah iya aja, namanya juga big boss yang ngomong. Aku disurunya pakean
rapi, seperti beneran mo pergi miting. Menjelang magrib, aku ikut mobilnya, dia
drive sendiri karena malem ini kebetulan pak sopir ada keprluan, gak tau ini
kebetulan atau dia yang nyuru pak sopir off. Bilangnya si pak sopir yang minta
off karena ada keperluan. gak pentinglah itu. Kami cari makan malem dulu,
santai karena kami punya waktu seluruh malem sampe pagi. Setelah makan, dia
membawaku ke satu hotel bintang 5, super mewah lah pokoknya, dia juga pesen
kamar suit buat merayakan kenikmatan bagi kami berdua. Hari dah larut malam.
"Mas, ngapain pesen yang paling mahal, kan cuma buat ngen tot kan".
"Bener si cuma buat ngen tot, tapi aku mau ngen totnya kita ini
berkesan buat kamu, juga nuat aku", jawabnya sambil mencium bibirku, mula2
si lembut. "aku beli bikini laen, kamu pake deh". "Mangnya mo
berenang mas, mana kolam renangnya". "Berenang kan gak usah dikolam,
diranjang juga bisa kan". Dia tersenyum.
Aku segera masuk ke kekamar mandi, membuka semua pakeanku dan
mengenakan bikini itu. sama minimhya dengan yang semalem, sehingga ampir semua
bagian tubuhku terekspose dengan indahnya. Dia membelalak meliat bodiku yang
seksi itu, segera aku dipeluknya dengan erat. Bibirku langsung diciumnya dengan
penuh napsu, lidahnya yang dijulurkan ke mulutku kuisep kuat2 juga. Aku
melingkarkan tanganku di lehernya. Dia langsung meremas2 toketku. Terasa kon
tolnya sudah ngaceng menekan ke perutku. Dia terus saja meremas2 toketku,
ikatan braku diuraikannya sehingga terlepas. Baru kupakai gak sampai 5 menit
dah dilepas lagi, he he. pentilku yang sudah mengeras langsung dijilatinya. Aku
jadi
menggelinjang kegelian dan juga nikmaat. Jilatannya turun terus ke bawah, ke
puserku dan terus menciumi daerah me mekku. CD bikiniku sudah basah. "Din
kamu sudah siap dien tot ya, udah basah begini", katanya sambil melepas
ikatan CDku. Gantian aku yang segera melucuti semua pakaiannya sehingga kita
sudah berbugil ria. Dia membopongku sambil terus menciumi bibirku, kuat juga
dia membopongku. Aku dibaringkan di ranjang, dia terus menciumi seluruh
tubuhku, napsuku sudah berkobar2, berkali2 aku menggelinjang. Sambil mengulum
bibirku, tangannya mengelus2 pinggulku, kemudian jarinya mulai mengilik me
mekku dan akhirnya it ilku yang menjadi sasaran. Aku mengangkangkan pahaku
supaya dia mudah mengakses me mek dan it ilku. Aku menggeliat2 saking napsunya.
Jarinya makin cepet menggesek it ilku, aku mengangkat2 pantatku karena sudah
pengen banget dienjot, "Ayo dong mas , aku dien tot, udah pengen banget kemasukan
kon tol mas lagi", rengekku. Dia kemudian menelungkup diatasku, kon tolnya
diarahkan ke me mekku dan mulai nancep kepalanya di me mekku, "Akh, enak
mas , masukin semuanya mas ", lenguhku. Dia mulai mengenjotkan kon tolnya
keluar masuk, makin lama makin cepat dan akhirnya dengan satu enjotan keras
seluruh kon tolnya nancep semuanya di me mekku, "Akh, enak mas , masuk
semuanya ya mas , me mekku
sampe sesek banget rasanya kesumpel kon tol mas ". Dia terus mengenjotkan
kon tolnya keluar masuk makin cepat dan keras, nikmat banget rasanya,
"Enak mas , terus mas , enjot yang cepet dong", rengekku terus.
Setengah permainan dia mencabut kon tolnya dari me mekku, "kenapa dicabut
mas , belum nyampe", protesku. "Variasi dong", jawabnya sambil
menjepitkan kon tolnya yang keras banget di toketku. Aku menjepit kon tolnya
dengan toketku, dia bergerak maju mundur, menggesekkan kon tolnya di toketku.
Ketika dia memajukan kon tolnya, kepalanya kuemut sebentar dan kemudian
terlepas karena dia memundurkan lagi, terus seperti itu. "Enak Din",
erangnya. Setelah puas digesek toketku dia berubah posisi lagi, "Kamu
sekarang diatas ya Din", katanya sambil
berbaring. Segera aku menaiki badannya dan menempatkan kon tolnya yang ngaceng
tegak di me mekku. Aku menurunkan me mekku pelan2 dan bles, kon tol besarnya
mulai ambles di me mekku, "Akh, enak banget mas ", lenguhku. Aku
menaik turunkan pantatku dengan cepat sehingga kon tolnyapun makin cepat
terkocok2 didalem me mekku, nikmat banget rasanya. Dia pun melenguh, "Enak
Din, terus yang cepet". Aku merunduk dan mencium bibirnya, dia memeluk
punggungku sambil gantian mengulum bibirku. Dia meremes2 toketku yang
berguncang2 seiring dengan naik turunnya badanku mengocok kon tolnya. Pentilku
diplintir2nya. Aku
makin bernapsu mengocok kon tolnya dengan me mekku. Dia memegang pinggulku
sementara aku terus mengocok kon tolnya. Kocokanku makin kencang, "mas ,
aku sudah mau nyampe nih", kataku terengah. DIa meraba it ilku dan
dikilik2nya, ini mempercepat proses aku nyampe, "Akh, mas , aku nyampe,
akh nikmatnya", lenguhku dan aku ambruk menelungkup dibadannya.
Aku mengeluarkan kon tolnya dari me mekku, masih perkasa kon tolnya. Kemudian
kon tolnya aku ciumi dan kepalanya aku emut, kepalaku mengangguk2 mengeluar
masukkan kon tolnya dalam mulutku. "Din, kamu lihai dalam urusan ranjang
nih, latihan sama siapa?" tanyanya. Aku tak menjawab, kon tolnya terus
kuemut sambil kukeluar masukkan di mulutku, batangnya aku kocok2 dengan cepat.
"Akh enak banget Din" erangnya. Cukup lama aku mengemut kon tolnya,
rupanya karena sudah ngecret 2 kali, dia bisa bertahan lama sekali. kon tolnya
dikeluarkan dari mulutku dan
aku disuruhnya nungging dipinggir ranjang. Dari belakang sambil berdiri dia
mencolokkan kon tolnya lagi kedalam me mekku, sekali enjot kon tolnya sudah
amblas semua ke me mekku, "Akh, enak banget mas ", erangku. Dia
mengenjotkan kon tolnya keluar masuk me mekku, karena dia berdiri enjotannya
terasa lebih keras dan lebih cepat, nikmatnya gak terlukiskan dengan kata2. Dia
meraba2 lubang pantatku, kemudian terasa jarinya ditusuk2kan kepantatku.
"mas sakit", protesku.
Dia berhenti menusuk2 pantatku, pinggulku dipegangnya sambil mengenjotkan terus
kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dia membungkuk dipunggungku
supaya bisa meremes2 toketku yang berguncang2 seirama dengan sodokannya.
Pentilku kembali diplintir2nya. "Enak mas , terus enjotannya, aku udah mau
nyampe lagi mas ", erangku. "Cepet kok Din, aku belum ngerasa
apa2", katanya sambil terus
mengenjot me mekku. Akhirnya aku tak bisa nahan lebih lama lagi, "mas ,
aku nyampe mas , akh", aku tersungkur diranjang karena lemes, kon tolnya
tercabut dari me mekku, masih keras dan berlumuran lendirku. Dia tidak memberi
kesempatan aku istirahat, aku ditelentangkan dan kon tolnya dimasukkan lagi ke
me mekku, terus mulai dienjotkan lagi keluar masuk dengan cepat dan keras.
"mas , kuat amat sih ngen totnya, aku udah lemes mas , abis udah 2 kali
nyampe", lenguhku, Dia tidak memperdulikan lenguhanku, terus saja kon
tolnya dienjotkan keluar masuk. Rupanya
dia udah mau ngecret, makin lama enjotannya makin cepet dan keras, aku sudah
pasrah saja telentang keenakan. Toketku diremas2 sambil memlintir2 pentilku,
akhirnya "Din aku ngecret", dan terasa semburan pejunya dime mekku.
Aku memeluk dan mengelus2 punggungnya. "mas , nikmat banget ngen tot
dengan mas , istirahat dulu ya mas , aku udah lemes banget", dia mencabut
kon tolnya dan rebah disebelahku. Tak lama kemudian aku tertidur kelelahan.
Aku terbangun karena merasa ada yang mengelus2 toketku, dia sedang
memandangi aku sambil mengelus2 toketku, "udah pagi ya mas ", kataku
setengah ngantuk. "Belum baru jam 5, masih bisa seronde lagi ya Din",
jawabnya. Luar biasa dia ini, gak puas2nya ngen totin aku. Aku dipeluknya dan
bibirku diciumnya, aku membalas memeluknya. kon tolnya mulai kuremas2 sehingga
terasa kembali mengeras, terus saja kuremas2 sampe jadi keras sekali. Dia sudah
siap nyodok me mekku lagi. Aku bangun dan mulai mengisap kon tolnya, dia
merubah posisi menjadi 69 sehingga bisa mengakses me mekku. me mekku
dijilatinya, aku mengangkangkan pahaku sehingga dia bisa menjilati it ilku,
Isepan ku menjadi melemah karena serangan fajar nya di me mekku, "mas ,
subuh2 gini sudah ngasi
kenikmatan lagi buat aku", kataku sambil mengocok2 kon tolnya. "mas ,
aku sudah napsu banget, dimasukin lagi dong mas ", pintaku. Dia sudah
napsu juga, segera aku ditelentangkan, dinaiki dan kon tolnya ditancapkan lagi
ke me mekku, kemudian mulai dienjotkan keluar masuk. Sebentar saja seluruh kon
tolnya sudah nancap kemabli di me mekku, enjotannya tambah cepat dan keras,
"Enak banget mas ", erangku. Dia terus saja mengenjot me mekku dengan
kon tolnya. Akhirnya kembali aku mengejang keenakan, "mas , aku nyampe mas
. mas pinter amat sih nyodok me mekku, sebentar saja aku sudah nyampe",
lenguhku. Dia terus saja mengenjotkan
kon tolnya keluar masuk. Cukup lama dia mengenjot me mekku dengan kon tolnya
sampe akhirnya aku nyampe lagi, "mas aku nyampe lagi mas, mas lama banget
sih ngecretnya, aku udah lemes banget mas ", erangku. Dia terus saja mengenjot
me mekku sampe akhirnya "Din, aku ngecret", dia menancapkan kon
tolnya dalem2 di me mekku dan terasa semburan pejunya di me mekku. "Nikmat
banget ngen totin kamu Din, me mek kamu bisa kedutan, kerasa kaya diemut sama
mulut kamu", katanya. Kemudian dia mencabut kon tolnya dari me mekku dan
berbaring disebelahku. "Din, nanti sore kita lanjut lagi yuk, kita ngen
tot semalem lagi", katanya.
Aku hanya tersenyum dan akhirnya tertidur lagi dipelukannya.
Hari itu aku melakukan altivitas di rumah dengan lesu, maklum aja semaleman
dien tot sampe nyampe berkali2, pastinya ngantuk dan lemes. Malemnya, dia
menjeputku lagi dirumah, kembali dia kasi instruksi kalo aq mesti menghadiri
penutupan miting yang kemaren. Pinter anget dia buat skenarionya, yang lainnya yang
ada dirumah mah ho oh ja kalo bis bos yang nyampein. Kami nyari makan dulu
seperti kemaren, selesai makan dia ngajakin aku santai di pub, dengerin musik
sambil becanda2. Deket tengah malem baru balik ke hotel lagi. Dia masuk kamar
mandi, ketika keluar hanya mengenakan celana pendek dan t shirt. Dia
mengambilkanku can soft drink dingin, dibukakan untukku. Aku meminumnya.
"Mau mandi yang?' tanyanya sambil memelukku. Aku diciumnya, tangannya
segera meremas2 toketku kembali. Napsunya bukan main. Segera aku ditelanjanginya,toketku
diciuminya dan pentilku diemut2nya, segera saja pentilku mengeras.
Tangannya segera saja mengiliki2 it ilku, dia sepertinya mau memanfaatkan waktu
seefisien mungkin. "mas , kok napsu banget sih sama aku", tanyaku.
"Abis ngen totin sama kamu nikmat banget sih", jawabnya. "Aku
juga dapet nikmatnya dipatil lagi sama kon tol mas ", jawabku. Kemudian
dia melepas celana dan t shirtnya, dia rupanya tidak mengenakan CD. kon tolnya
sudah ngaceng dengan keras. Dia duduk diubin di depanku, kakiku
dikangkangkannya. Badanku diseretnya sehingga aku setengah rebah di dipinggir
sofa. Lidahnya mulai menggesek me mekku dari atas ke
bawah. it ilku menjadi sasaran berikutnya, dijilat, dihisap, kadang digigit
pelan, dijilati lagi, "mas , enak banget mas , terus mas ", erangku.
Dia terus menjilati it ilku sampe aku nyampe. "Akh mas , belum dien tot
aku sudah nyampe kaya kemaren2, mas lihai banget deh makan me mekku",
kataku. Dia berdiri, aku ditariknya supaya duduk.
kon tolnya tepat ada dimukaku, segera saja aku genggam dan kuemut kepalanya.
mulutku mulai mengeluar masukkan kon tolnya sambil batangnya kukocok2 dengan
cepat dan keras. Dia mengejotkan kon tolnya pelan dimulutku seperti sedang ngen
totin mulutku.
Beberapa saat kemudian, dia berbaring disofa, aku segera menaiki badannya dan
menancapkan kon tolnya di me mekku, kusentakkan badanku kebawah dengan keras
sehingga sebentar saja kon tolnya udah nancep semua di me mekku. Aku menaik
turunkan pantatku dengan cepat sehingga kon tolnya terkocok oleh me mekku
dengan cepat juga, "Akh nikmat banget Din" erangnya. Aku merasa sudah
mau nyampe, tapi dia menahan badanku sehingga aku berhenti mengenjot. kon
tolnya
dikeluarkan dari me mekku, aku disuruhnya telungkup menungging di sofa dan
kembali kon tolnya ditancapkan ke me mekku dari belakang. "Bles, kon
tolnya langsung saja nancep semuanya ke me mekku, "Akh, nikmatnya,",
kali ini aku yang menggerang. Dia langsung mengenjot me mekku dengan cepat dan
keras. Terasa sekali kon tolnya menggesek me mekku, kalo dienjotkan dengan
keras terasa kon tolnya nancep dalem sekali di me mekku. Makin cepat dienjot
makin nikmat rasanya. Tiba2, "akh mas , aku nyampe, mas " ,
kenikmatanku meledak juga akhirnya. DIa terus saja mengenjotkan kon tolnya
keluar masuk dengan cepat sampe akhirnya kembali dia ngecret "Din, aku
ngecret, nikmat banget rasanya Din", terasa
kembali pejunya membanjiri me mekku. "mas , aku lemes banget mas. mas gak
ada matinya ya", kataku sambil tersenyum. "Ya udah kita mandi dan
terus tidur, besok pagi kita main lagi ya", jawabnya sambil masuk ke kamar
mandi. Aku berbaring saja di sofa sambil istirahat. Selesai mandi, dia keluar
masih bertelanjang bulat. Giliranku mandi. Nikmat berdiri dibawah shower air
hangat, apalagi setelah kerja keras barusan. Selesai mandi, dia sudah berbaring
diranjang, aku berbaring disebelahnya dan tak lama kemudian aku tertidur.
Ketika terbangun, hari sudah terang, aku males ngelakuin apa2, mendingan juga
sama dia mereguk kenikmatan. Aku bangun ke kamar mandi, pipis dan sikat gigi.
Aku pake saja sikat gigi yang ada, muka kubasuh dengan air dingin. Seger sekali
rasanya. Ketika keluar dari kamar mandi dia sudah bengun. Dia sedang menyeduh
kopi dan menghangatkan roti di microwave. Karena ini suite room makanya
fasilitasnya lengkap. Aku duduk di meja makan. Dia menghidangkan roti. Aku
menikmati saja yang disediakannya. "Mas, gak pulang kita, ntar timbul
pertanyaan?'. "Tadi aku dah sms pak supir, ngasi tau kalo kita masi
nyelesain kerjaan dulu baru pulang". "Bisa aja mas cari alesan".
Sehabis mengisi perut, dia langsung menarik tanganku kembali ke ranjang. Aku
dipeluknya, tangannya segera saja meremas2 toketku sambil mencium bibirku
dengan gemasnya. Pentilku diplintir2nya pelan, napsuku segera saja berkobar,
pentilku segera mengeras. Aku tidak tinggal diam, kon tolnya yang sudah ngaceng
keras sekali kukocok2. "Aku isep ya mas", kataku sambil mengubah
posisi
mendekati kon tolnya. Kepala kon tolnya kujilati kemudian pelan2 kumasukkan ke
mulutku. kon tolnya kukulum2, kukeluar masukkan di mulutku. "Enak
Din", erangnya. Kemudian dia menarik aku kembali kepelukannya. Bibirku
kembali dilumatnya, aku membalas lumatannya, sementara tangannya terus saja
meremas2 toketku. Tangannya kemudian mengarah kebawah, it ilku menjadi sasaran
berikutnya. "Akh mas , enak", erangku. Dia menciumi leherku, terus
kebawah mengemut pentilku
bergantian, aku terus mengerang keenakan. Ciumannya terus mengarah kebawah,
berhenti di puserku sehingga aku menggelinjang kegelian, "Geli mas , nakal
ih pagi2", kataku manja. Akhirnya sampailah ciumannya pada sasaran
sesungguhnya, me mek dan it ilku. Jilatannya segera menyerbu it ilku. Aku sudah
mengangkang selebar2nya supaya dia mudah menjilati it ilku. Dia meletakkan
bantal dibawah pinggulku. "buat apa mas , kan kon tol mas panjang. Gak
usah diganjel masuknya juga dalem banget", tanyaku. Dia tidak menjawab,
terus saja menjilati it ilku yang makin terexpose karena ganjelan bantal itu.
Aku jadi tau kenapa dia mengganjal pantatku dengan bantal, supaya dia mudah
menjilati it ilku. Jilatannya berubah
menjadi emutan, it ilku diemut2nya pelan. Aku menjadi makin blingsatan.
"Akh mas , aku udah pengen dien tot, mas . Masukin dong kon tolnya mas
", erangku.
Dia menghentikan emutannya, aku dinaikinya dan mengarahkan kon tolnya ke me
mekku. Dia menggosok2kan kepala kon tolnya di me mekku yang sudah basah banget,
"Ayo dong mas , tancepin aja semuanya", erangku gak sabar. Aku makin
menggelinjang karena gosokan kon tolnya itu. Pelan2 dimasukkannya kon tolnya ke
me mekku. Dia menekan kon tolnya masuk sedikit2 demi sedikit. Karena ganjalan
bantal, kon tolnya jadi lebih mudah nancep. "Akh, ssh, enak banget mas ,
tancepin aja semuanya sekaligus sampe mentok", kataku. Dia mulai
mengenjotkan kon tolnya keluar masuk
pelan sehingga sedikit demi sedikit kon tolnya nacep makin dalem aja. Nikmat
banget disodok kon tol besar dan keras kaya begitu. Enjotannya makin cepat dan
dengan sekali hentak dkon tolnya ditancepkan semuanya ke me mekku, "akh
enak banget mas ", erangku. Dia terus saja mengenjotkan kon tolnya dengan
keras dan cepat, "enak mas , terus mas , yang cepet, aku udah mau nyampe
mas ", erangku terengah2. Tau aku udah mau nyampe, dia mempercepat enjotan
kon tolnya, setiap
enjotannya lengsung menancapkan kon tolnya dalam2 di me mekku. Pantatku
menggeliat2 tidak teratur saking nikmatnya. Akhirnya sampe juga puncak
kenikmatan buatku. Kakiku segera membelit kakinya, aku memeluk punbggungnya,
"mas , aku nyampe, akh, ssh, enak banget mas ", jeritku keenakan. Dia
terus saja mengenjotkan kon tolnya keluar masuk setelah aku meletakkan kakiku
diatas ranjang lagi, rasa nikmat membuatku terkapar, napasku tersengal2, dia
tidak peduli dengan kondisiku, tetap saja kon tolnya dienjotkan dengan cepat
dan keras. Sebentar kemudian napsuku sudah bangkit lagi, aku mulai
menggeliat2kan pantatku. "Din
ganti posisi yuk", katanya sambil mencabut kon tolnya dari me mekku.
Aku disuruhnya menungging dipinggir ranjang. Dia berdiri dibelakangku dan
menancapkan kon tolnya dime mekku. Sekali sodok, kon tolnya sudah nancep sampe
pangkalnya. Sambil berdiri dia mengenjot me mekku. kon tolnya bergerak keluar
masuk me mekku dengan cepat dan keras. Enjotannya lebih terasa keras karena dia
berdiri sehingga tenaga enjotannya menjadi lebih besar, buatku sih tambah
nikmat jadinya. "Akh mas , enak banget, enjotan kon tol mas terasa banget
keluar masuk
me mek Dina, terus mas , ssh", erangku. Dia mempercepat enjotan kon
tolnya, "Din, aku udah mau ngecret Din", katanya. "iya mas , aku
udah mau nyampe lagi, barengan ya mas ", jawabku. Tiba2 dia menjenjotkan
kon tolnya dalem2 dengan keras, "Din, aku ngecret, akh, ssh",
erangnya. Akupun mengejang karena aku nyampe lagi, "mas aku juga nyampe
mas , akh nikmat banget mas ," jeritku. Dia menelungkup diatas punggungku
sehingga aku rebah keranjang. kon tolnya tercabut dari me mekku.
Dia berguling dan berbaring disebelahku yang masih nelungkup. "mas ,
nikmat banget deh enjotannya kalo mas ngenjotnya sambil berdiri", kataku.
Dia hanya tersenyum. Aku bangun ke kamar mandi, pipis. Kemudian me mekku
kusiram dengan shower, dingin rasanya. Kembali ke ruangan aku mengambil air
dingin di lemari es, kuminum habis segelas, aku mengisinya lagi dan kuberikan
kepadanya yang masih terkapar kelelahan.
Aku masih pengen sekali lagi ngerasain kon tolnya keluar masuk, segera saja aku
mulai menjilati kon tolnya. Terus kuemut2 sambil kukocok2, gak lama kon tolnya
sudah keras lagi. "Hebat mas , udah ngaceng lagi", kataku sambil
terus mengocok kon tolnya. "Kamu juga hebat Din, napsu kamu cepet sekali
berkobar, kayanya kamu gak puas2 ya makan kon tolku", katanya. "Mana
bisa puas mas , kan gak tiap hari me mek ku keiisi kon tol mas , mumpung ada
kesempatan ya dituntasin aja", kataku sambil kembali mengemut kon tolnya.
"Kan sekarang bisa tiap malem kalo kamu mau". Aku mengubah posisi
nelungkup sambil mengangkang diatas mukanya, posisi 69. Dia tau apa yang harus
dikerjakannya, sambil menikmati kon tolnya yang sedang kuemut2 dia segera
menjilati me mekku sampe ke pantatku,
it ilku dikilik2 dengan tangannya. Aku segera bangun dan menduduki kon tolnya,
kon tolnya segera saja ambles dime mekku sekali lagi. Aku menaik turunkan
pantatku sambil engejangkan me mekku meremas kon tolnya. Enjotanku makin cepat,
dia merintih2 keenakan, "Enak Din, empotan me mek kamu kerasa banget,
lihai sekarang kamu ya Din", katanya. Setiap enjotan kebawah membuat kon
tolnya nancep semua di me mekku. Setiap aku menaikkan pantatku, tampak bibir me
mekku turut terarik keluar karena cengkeraman me mekku di kon tolnya. Enjotanku
makin lama makin cepat, 'akh mas enak mas , aku udah mau nyampe lagi",
erangku, dia meremas2 toketku yang berguncang2 mengikuti irama enjotanku,
pentilku diplintir2nya menambah kenikmatanku. Sampa akhirnya, "Akh mas ,
aku nyampee mas , ssh", akupun mabruk didadanya.
Dia segera menggulingkan aku sehingga sekarang dia yang diatas, kon tolnya yang
masih keras tetap nancep di me mekku. DIa sekarang yang ambil peran, mengenjot
me mekku dengan cepat dan keras. Cepat sekali enjotannya, aku hanya bisa ber
aakh ssh saja saking enaknya, sampe akhirnya diapun gak tahan lagi, "Din,
aku ngecret Din", erangnya sambil menancapkan kon tolnya sedalam2nya di me
mekku. Terasa semburan pejunya di me meku sehingga akupun nyampe lagi untuk
kesekian
kalinya. Benar2 event yang sangat nikmat. Aku dien tot berkali2 dan berkali2
juga nyampe. Wah benar2 terpuaskan napsuku yang tertahan2 selama ini. Setelah
istirahat dan mandi, dia mengantarkanku pulang kerumah.
THENK YUO FOR THE INFORMATION
BalasHapusAlat Bantu Vibrator Pria/Wanita
penis tempel getar
vagina senter silikon
penis getar silikon elektrik
vagina getar elektrik
boneka goyang suara alat bantu sex pria
blue wizard obat perangsang wanita
vakum pembesar payudara
vakum pembesar penis
OBAT PEMBESAR PENIS PERMANEN
obat pembesar klg
pembesar penis vigrx plus
obat pembesar penis
cream kuda hitam
obat pembesar alami
OBAT PERANGSANG WANITA ALAMI
obat perangsang wanita
obat perangsang alami
obat perangsang permen
obat perangsang serbuk
OBAT KUAT TAHAN LAMA PRIA HERBAL
obat kuat seks
obat kuat alami
obat kuat viagra
obat kuat pria
obat kuat perkasa
obat tahan lama
obat penyakit sipilis
obat penyubur sperma
OBAT KESEHATAN DAN KECANTIKAN PRIA / WANITA
obat perapat vagina alami
obat peninggi badan
obat penggemuk badan
obat pelangsing badan
obat mata min plus
obat pemutih selangkangan
cream pemutih badan
obat pemutih wajah
cream pembesar payudara
obat penumbuh rambut
obat pembesar payudara
obat pemutih badan
obat perontok bulu
obat pemerah bibir